Widi Agustian - Okezone
JAKARTA - Nampaknya nilai tukar mata uang dolar Amerika kembali menguat, akibatnya rupiah nampaknya akan kembali melemah pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (19/2/2010).
"Nampaknya masih akan sama (seperti kemarin)," kata analis valas Toni Mariano saat dihubungi okezone di Jakarta, Jumat (19/2/2010).
Hal ini, lanjutnya adalah karena kekhawatiran atas defisit anggaran di Yunani, Spanyol, Portugal dan Italia mulai kembali melanda pasar. "Akibatnya, nilai tukar dolar akan kembali menguat," jelasnya.
Dimana langkah penguatan di bursa Wall Street menunjukkan antusiasme positif di pasar sedikit mereda. Perlu diperhatikan reaksi pasar lebih jauh terhadap FOMC-Minutes AS semalam, yang berisiko menekan sentimen karena ada indikasi kekhawatiran dari investor bahwa laporan dalam FOMC-Minutes tersebut akan mendorong kenaikan home-loan rates.
Ditambah lagi dengan sentimen negatif akhir pekan. Dimana biasanya tekanan jual terjadi terhadap pasar modal.
Sebelumnya, berdasarkan data dari yahoofinance kemarin, Kamis (18/2/2010), rupiah ditutup di level Rp9.325 per USD. Sementara, data kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah berada di level Rp9.325 per USD, dibanding perdagangan pagi tadi di level Rp9.315 per USD.Sebagai catatan, USD per /IDR secara rata-rata berada pada range Rp9.300- Rp9.400 per USD dalam waktu sebulan terakhir.(css)
0 komentar:
Posting Komentar