Selasa, 08 Juni 2010
cerpen-pulang kampus
Hoaaam!! Ngantuk euy. Nunggu bubaran kampus suntuk. Mo ngapain bingung ni. Dari pada ga ngpa ngpa nyoba nulis-nulis ja deh. Wajah ini nunduk kebawah menatap selembar kertas. Set set set jari menari diatas kertas merangkai kata menyusun kalimat jdi deh satu paragraf. Ya kan?! Lha ni yang dibaca ci.Apalagi yah?, hari ini senin kan ingatku. jarum jam didinding kulirik, yang panjang item nunjukin angka 10 yang pendek nunjukin angka 5, tinggal 45 menit lg ni. Tp jarum yang merah ngecoh ni. Bisnya lari terus ga mau disebutin nunjuk angka berapa. Huh!, Dasar pelit, Pikirku. Hee tersenyum pikir dipikir spa yang salah yah, Mang jam dinding ya kaya gitu kerjanya. Tp knp itu dosen masih semangat nerangin ke mahasiswanya?? Sambil menunggu 20 menit mengajak ngobrol temen sebelah. Membahas antah berantah membuat tulisan akhir untuk kelulusan. Merasa lm banged wkt berlalu obrolan kami berdua jd ngaco kmn2,,paraaaah!!! Tp obrolan ngaco itu membuat wkt jd terlewat gitu ja.. Dosen pun menyudahi pelajaran hari iniwalau pun msh ada wkt 5 menit lg. Ahirnya bubar juga yah, .kita pulang dah bay bay!.
Senin, 07 Juni 2010
Bayi Prematur Rentan Alami ROP
TEKNOLOGI di bidang neonatology memungkinkan bayi prematur bertahan hidup. Namun teknologi tersebut belum mampu menekan angka kejadian gangguan retina yang biasa disebut Retinopathy of Prematurity (ROP).
Normainya, retina atau bagian mata yang memiliki fungsi sebagai penerima bayangan objek sebelum diolah di otak, mulai terbentuk pada usia kehamilan 16 minggu. Retina ini akan mendapat suplai makanan melalui pembuluh darah yang tumbuh dari saraf optik menuju bagian tepi retina. Pembuluh darah retina sendiri terbentuk sempurna sekitar 2 minggu setelah bayi dilahirkan pada usia kehamilan normal, yaitu sekitar 40 minggu.
Pada bayi prematur yang lahir sebelum pembuluh darah retina terbentuk secara sempurna, akan timbul garis demarkasi antara daerah yang sudah tumbuh pembuluh darah dengan yang belum. Inilah yang membuat stimulus pembentukan pembuluh darah baru yang abnormal.
”Proses ini dapat sembuh secara spontan atau sebaliknya, berkembang menjadi keadaan yang lebih buruk, yang disebut retinal detachment atau ablosia retina (lepasnya retina). Kondisi ini dapat menyebabkan kebutaan pada satu atau bahkan kedua belah mata,” tutur dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Internasional Omni Alam Sutera Tangerang, Dr Ferdy Limawal SpA.
Ferdy menjelaskan bahwa ROP merupakan penyakit atau gangguan perkembangan pembuluh darah retina pada bayi yang lahir prematur. "Saat ini ROP merupakan penyebab kebutaan tertinggi pada anak-anak di Amerika Serikat dan salah satu penyebab utama kebutaan pada anak di seluruh dunia," ujarnya.
Pada 1980 sebanyak 7 ribu anak di Amerika Serikat dinyatakan buta akibat ROP dan setiap tahunnya terdapat 500 anak buta karena menderita ROP akibat kelahiran prematur. Selain itu para peneliti di Jakarta juga mendapati kasus ROP pada sekitar 70 persen bayi prematur.
Penelitian multisenter di Amerika Serikat melaporkan adanya peningkatan risiko ROP pada bayi prematur dengan berat lahir yang lebih ringan dan usia kehamilan yang lebih muda. Meskipun demikian, di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Bayi-bayi yang mengalami ROP cenderung memiliki usia gestasi yang lebih tua dan berat lahir yang lebih besar dibandingkan dengan laporan yang terdapat pada negara-negara maju.
Selain prematuritas dan timbangan berat lahir yang rendah, beberapa peneliti menduga bahwa pemberian oksigen dapat merangsang terbentuknya ROP. Namun, ternyata terbukti bahwa tidak semua bayi prematur yang diberi oksigen akan menderita ROP. Malah sebaliknya terdapat laporan ditemukannya ROP pada bayi prematur yang tidak diberikan suplemen oksigen.
"Untuk itu, prediktor utama terjadinya ROP adalah usia gestasi dan berat bayi pada saat lahir," jelasnya. Faktor risiko ROP lainnya biasanya disebabkan oleh gangguan pernafasan dan gangguan jantung. Gangguan yang kerap ditemukan pada bayi yang baru lahir seperti sepsis, anemia atau kuning juga meningkatkan risiko terjadinya ROP.
"Bayi prematur yang di rawat di inkubator dan diberi oksigen memiliki resiko ROP. Tapi tidak semua bayi prematur yang diberi oksigen rentan ROP begitupun dengan bayi prematur tidak semuanya ROP, hanya 20 hingga 30 persen untuk keseluruhan berat badan," ungkap dokter spesialis mata RSCM/FKUI, Julie Dewi Barliana SpM.
Julie menuturkan, sekitar 20 persen bayi prematur akan mengalami strasbismus atau kelainan refraksi ketika usia mereka mencapai 3 tahun. Dari banyaknya kasus tersebut, Julie menyarankan penanganan dini terhadap bayi prematur harus dilakukan agar dapat memperkecil atau menghilangkan kemungkinan kebuataan pada anak.
Perlu diketahui bahwa proses ROP tidak dapat dihentikan sekalipun dengan penanganan maksimal. Komplikasi lain , seperti retinal detachment, ambliopia (mata malas), juling, bola mata mengecil, katarak, dan glaukoma juga dapat terjadi pada bayi dengan ROP.
Saat ini ROP adalah tantangan terbesar bagi semua dokter yang menangani bayi premature. Hal yang paling penting dalam pencegahan ROP adalah mencegah agar bayi tidak lahir prematur, oleh karenanya pemeriksaan antenatal yang baik selama kehamilan sangatlah penting. Kelahiran dini sebenarnya dapat dicegah.
"Hal ini dapat terjadi kalau penyebabnya sudah diketahui, sehingga penanganan bisa segera dilakukan," ujar Fredy.
Normainya, retina atau bagian mata yang memiliki fungsi sebagai penerima bayangan objek sebelum diolah di otak, mulai terbentuk pada usia kehamilan 16 minggu. Retina ini akan mendapat suplai makanan melalui pembuluh darah yang tumbuh dari saraf optik menuju bagian tepi retina. Pembuluh darah retina sendiri terbentuk sempurna sekitar 2 minggu setelah bayi dilahirkan pada usia kehamilan normal, yaitu sekitar 40 minggu.
Pada bayi prematur yang lahir sebelum pembuluh darah retina terbentuk secara sempurna, akan timbul garis demarkasi antara daerah yang sudah tumbuh pembuluh darah dengan yang belum. Inilah yang membuat stimulus pembentukan pembuluh darah baru yang abnormal.
”Proses ini dapat sembuh secara spontan atau sebaliknya, berkembang menjadi keadaan yang lebih buruk, yang disebut retinal detachment atau ablosia retina (lepasnya retina). Kondisi ini dapat menyebabkan kebutaan pada satu atau bahkan kedua belah mata,” tutur dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Internasional Omni Alam Sutera Tangerang, Dr Ferdy Limawal SpA.
Ferdy menjelaskan bahwa ROP merupakan penyakit atau gangguan perkembangan pembuluh darah retina pada bayi yang lahir prematur. "Saat ini ROP merupakan penyebab kebutaan tertinggi pada anak-anak di Amerika Serikat dan salah satu penyebab utama kebutaan pada anak di seluruh dunia," ujarnya.
Pada 1980 sebanyak 7 ribu anak di Amerika Serikat dinyatakan buta akibat ROP dan setiap tahunnya terdapat 500 anak buta karena menderita ROP akibat kelahiran prematur. Selain itu para peneliti di Jakarta juga mendapati kasus ROP pada sekitar 70 persen bayi prematur.
Penelitian multisenter di Amerika Serikat melaporkan adanya peningkatan risiko ROP pada bayi prematur dengan berat lahir yang lebih ringan dan usia kehamilan yang lebih muda. Meskipun demikian, di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Bayi-bayi yang mengalami ROP cenderung memiliki usia gestasi yang lebih tua dan berat lahir yang lebih besar dibandingkan dengan laporan yang terdapat pada negara-negara maju.
Selain prematuritas dan timbangan berat lahir yang rendah, beberapa peneliti menduga bahwa pemberian oksigen dapat merangsang terbentuknya ROP. Namun, ternyata terbukti bahwa tidak semua bayi prematur yang diberi oksigen akan menderita ROP. Malah sebaliknya terdapat laporan ditemukannya ROP pada bayi prematur yang tidak diberikan suplemen oksigen.
"Untuk itu, prediktor utama terjadinya ROP adalah usia gestasi dan berat bayi pada saat lahir," jelasnya. Faktor risiko ROP lainnya biasanya disebabkan oleh gangguan pernafasan dan gangguan jantung. Gangguan yang kerap ditemukan pada bayi yang baru lahir seperti sepsis, anemia atau kuning juga meningkatkan risiko terjadinya ROP.
"Bayi prematur yang di rawat di inkubator dan diberi oksigen memiliki resiko ROP. Tapi tidak semua bayi prematur yang diberi oksigen rentan ROP begitupun dengan bayi prematur tidak semuanya ROP, hanya 20 hingga 30 persen untuk keseluruhan berat badan," ungkap dokter spesialis mata RSCM/FKUI, Julie Dewi Barliana SpM.
Julie menuturkan, sekitar 20 persen bayi prematur akan mengalami strasbismus atau kelainan refraksi ketika usia mereka mencapai 3 tahun. Dari banyaknya kasus tersebut, Julie menyarankan penanganan dini terhadap bayi prematur harus dilakukan agar dapat memperkecil atau menghilangkan kemungkinan kebuataan pada anak.
Perlu diketahui bahwa proses ROP tidak dapat dihentikan sekalipun dengan penanganan maksimal. Komplikasi lain , seperti retinal detachment, ambliopia (mata malas), juling, bola mata mengecil, katarak, dan glaukoma juga dapat terjadi pada bayi dengan ROP.
Saat ini ROP adalah tantangan terbesar bagi semua dokter yang menangani bayi premature. Hal yang paling penting dalam pencegahan ROP adalah mencegah agar bayi tidak lahir prematur, oleh karenanya pemeriksaan antenatal yang baik selama kehamilan sangatlah penting. Kelahiran dini sebenarnya dapat dicegah.
"Hal ini dapat terjadi kalau penyebabnya sudah diketahui, sehingga penanganan bisa segera dilakukan," ujar Fredy.
Burger Terbesar di Dunia Ada di Australia
Fajar Nugraha - Okezone
SIDNEY - Sebuah kafe di Australia mengklaim berhasil memasak burger terbesar di dunia. Burger tersebut diklaim memiliki daging seberat hingga mencapai 81 kilogram.
Burger itu dimasak oleh kedua pemilik oleh Kafe Sidney Joe dan Iman El Ajouz dengan berat total keseluruhan antara daging dan roti mencapai 90 kilogram. Berat ini melewati pemegang rekor burger terberat di dunia sebelumnya, yang dibuat di Michigan, Amerika Serikat yang mencapai berat 84 kilogram.
Butuh perjuangan besar untuk memasak burger seberat 90 kilogram ini. Waktu sekira 12 jam dan memerlukan tenaga empat orang pria dewasa, turut campur untuk menghasilkan burger raksasa tersebut.
"Membalikan daging burger tersebut merupakan tantangan tersulit bagi kami. Tetapi untungnya semua berjalan dengan lancar," ucap istri pemiliki kafe Iman El Ajouz seperti dikutip Reuters, Senin (7/6/2010).
"Suami saya harus menyiapkan besi khusus untuk dijadikan penopang wajang untuk memasak daging burger ini," ucap Iman El Ajouz seraya menambahkan.
Burger raksasa tersebut dilengkapi daging yang luar biasa besarnya, 120 telur, 150 potongan keju serta 1,5 kilogram bit dan 2,5 tomat. Tidak lupa pembuat burger ini menambahkan 2 kilogram selada, sebagai isi dari burger yang dilengkapi dengan saus khusus tersebut. Burger ini pada akhirnya dikonsumsi oleh karyawan kafe itu sendiri.
Belum jelas apa pihak Guinness Book of World Record telah mencatat burger raksasa ini.
Komnas PA: Hak Anak Jangan Dilanggar
JAKARTA, KOMPAS.com - Hak anak untuk mendapatkan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (SDN RSBI) Rawamangun 12 Pagi, Jakarta Timur, tidak boleh diganggu dan dilanggar walau terjadi konflik antara sejumlah orangtua murid dan guru sekolah dasar tersebut. Orangtua murid dan guru diimbau turut menjaga dan menjamin kenyamanan anak untuk belajar di sekolah.
Kami minta aparat hukum segera memberi kepastian hukum atas kasus dugaan korupsi yang dilaporkan orangtua murid.
-- Arist Merdeka Sirait
”Kenyamanan proses belajar mengajar di sekolah harus segera dipulihkan,” kata Sekretaris Jendral Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait seusai pertemuan antara Komnas PA, guru-guru, dan Kepala SDN RSBI Rawamangun 12 Pagi di Kantor Komnas Perlindungan Anak, Jakarta Timur, Senin (7/6/2010) kemarin.
Arist meminta Gubernur DKI Jakarta menyelesaikan konflik di SDN RSBI Rawamangun 12 Pagi. Persoalan di SDN RSBI Rawamangun 12 Pagi berlarut karena tak ada ketegasan dari pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
”Kami meminta aparat hukum, baik polisi maupun jaksa, segera memberi kepastian hukum atas kasus dugaan korupsi yang dilaporkan orangtua murid. Jangan dibiarkan berlarut-larut seperti sekarang,” kata Arist.
Sebelumnya, sejumlah orangtua murid SDN RSBI Rawamangun 12 Pagi cemas akan keberlangsungan anak mereka di sekolah dasar itu. Kecemasan itu timbul karena belum ada penyelesaian konflik antara orangtua murid dan guru serta komite sekolah di SDN RSBI Rawamangun 12 Pagi yang terjadi sejak beberapa tahun terakhir.
Mereka juga khawatir anak mereka tak dapat mengikuti ujian kenaikan kelas, yang dimulai Senin. Kekhawatiran itu muncul menyusul adanya surat instruksi Kepala Seksi Dinas Pendidikan Dasar Kecamatan Pulogadung tertanggal 14 Mei 2010 dan Surat Pemberitahuan Kepala SDN RSBI Rawamangun 12 Pagi tertanggal 17 Mei 2010 kepada salah satu orangtua murid.
Dalam surat instruksi Kepala Seksi Dinas Pendidikan Dasar Kecamatan Pulogadung, Kepala SDN RSBI Rawamangun 12 Pagi diinstruksikan agar mengeluarkan murid yang orangtuanya dinilai bersikap memusuhi guru. Dalam surat pemberitahuan Kepala SDN RSBI Rawamangun 12 Pagi kepada salah satu orangtua murid disebutkan, anak orangtua itu tidak diperbolehkan ikut ujian sekolah karena ada pernyataan keberatan dari guru- guru dan karyawan SDN RSBI Rawamangun 12 Pagi.
Namun, dari pantauan dan keterangan sejumlah orangtua murid, anak-anak mereka dapat mengikuti ujian kenaikan kelas pada hari pertama. Kepala SDN RSBI Rawamangun 12 Pagi Yitno Suyoko menyatakan menjamin seluruh murid di SD itu akan terlayani hak pendidikannya.
”Buktinya, Senin (7/6/2010) ini semua anak dapat mengikuti ujian kenaikan kelas tanpa ada pelarangan dari kami,” kata Yitno.
Gedung City of Tomorrow Dikhawatirkan Bahayakan Pesawat
SURABAYA,KOMPAS.com - Ketinggian superblok City of Tomorrow, Surabaya yang mencapai 115 meter dikhawatirkan mengganggu proses pendaratan pesawat terbang ke Bandara Internasional Juanda. Pada saat cuaca buruk, pesawat yang melintas berpotensi besar menabrak bangunan tersebut.
Demikian pernyataan Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Trikora Harjo, Senin (7/6) dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi A DPRD Jatim di Gedung DPRD Jatim, Surabaya. "Kompleks City of Tomorrow (Cito) tepat berada di lintasan pesawat terbang yang hendak mendarat ke Bandara Internasional Juanda. Bangunan di sana terlalu tinggi sehingga sangat membahayakan pesawat, khususnya saat cuaca buruk," ungkapnya.
Manajer Operasi Lalu Lintas Penerbangan PT Angkasa Pura I (Persero) Teguh Widodo menjelaskan, ketinggian bangunan Cito mencapai 115 meter dan hanya berada dalam radius antara 8 kilometer hingga 10 kilometer dari Bandara Internasional Juanda. Padahal, untuk menunjang keamanan penerbangan, dalam radius 15 kilometer atau kawasan keselamatan operasi penerbangan, ketinggian bangunan atau tower maksimal harus 90 meter.
"Dengan ketinggian mencapai 115 meter, gedung hotel di City of Tomorrow sangat membahayakan bagi pesawat-pesawat yang hendak mendarat. Apalagi, banyak pula pesawat latih yang juga melintas di kawasan itu," kata Teguh.
Menurut Teguh, pihak PT Angkasa Pura I (Persero) telah dua kali mengirimkan surat ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara terkait ketinggian bangunan Cito yang membahayakan rute pendaratan penerbangan. Namun demikian, hingga saat ini belum ada tanggapan serius.
Superblok City of Tomorrow berdiri di sebelah barat Jalan Ahmad Yani, Surabaya. Di dalam kompleks superblok ini terdapat mal, Hotel Aryaduta, dan Universitas Pelita Harapan. Selain City of Tomorrow, PT Angkasa Pura I (Persero) juga mencatat tiga tower pemancar yang berada di Kecamatan Sedati, Sidoarjo. Lokasi ketiga tower tersebut sangat dekat dengan bandara sehingga membahayakan pesawat yang hendak mendarat.
"Ketinggian tower serharusnya maksimal 42 meter, tapi tiga tower itu tingginya mencapai 64 meter. Pihak administrator bandara juga sudah memperingatkan tapi belum ada pembenahan hingga kini," tambah Teguh.
Panggil pengelola
Menanggapi hal ini, Ketua Komisi A DPRD Jatim Sabron Djamil Pasaribu mengatakan, Komisi A DPRD Jatim akan segera memanggil manajemen Cito. "Dua tahun lalu kami pernah undang mereka tapi tak ada tindak lanjut. Jika tak segera ditangani, kondisi ini akan membahayakan keselamatan penerbangan. Jangan sampai kecelakaan seperti di Bandara Polonia, Medan terulang," paparnya.
Sementara itu, General Manajer Cito Reza Wibowo menyatakan, pembangunan Cito telah mendapat perizinan dari pihak-pihak yang berwenang. "Tak ada masalah soal pembangunan gedung. Kami sudah mendapat izin dari pihak yang berwenang. Kami juga siap diundang DPRD Jatim," ucapnya
Kamis, 03 Juni 2010
Komunitas Terbukti Peduli Lingkungan
Rifa Nadia Nurfuadah - Okezone
YOGYAKARTA - Sebuah komunitas sejatinya tidak hanya meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berpikir rasional anggotanya, tetapi juga meningkatkan kesadaran ramah lingkungan.
Demikian hasil penelitian Kepala Bidang Pusat Penataan Lingkungan dan Peningkatan Kapasitas, Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) Regional Jawa Tasdiyanto dalam ujian promosi doktor ilmu lingkungan di Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu, 2 Juni, kemarin.
Tasdiyanto melakukan penelitian terhadap empat komunitas masyarakat di Yogyakarta, yaitu komunitas Keraton Yogyakarta, komunitas berpendidikan di Bulaksumur, komunitas bisnis di Malioboro, dan komunitas kampung Gondolayu Lor. Hasil penelitian Tasdiyanto yang mengantarnya lulus dengan predikat cum laude menunjukkan, komunitas berpendidikan di kompleks dosen UGM, Bulaksumur, terbukti meningkatkan kesadaran untuk peduli terhadap lingkungan. Sebagian besar anggota komunitas ini adalah masyarakat berpendidikan yang memiliki pengetahuan tentang lingkungan. Di komunitas ini beragam inovasi muncul, dan taman yang ada pun sangat terawat.
Pada komunitas kampung Gondolayu Lor, kesadaran tentang lingkungan menjadi kebutuhan masyarakat setempat akibat semakin sempitnya ruang untuk membuang sampah. Sebelumnya, komunitas ini membuang sampah di sungai. Setelah ada penyadaran dan program dari pihak luar, komunitas kampung akhirnya bisa lebih peduli dengan lingkungannya. "Tidak heran, di Gondolayu banyak ditemukan tempat pengolahan sampah menjadi barang yang bermanfaat, seperti produk tas dan barang lainnya," papar Tasdiyanto.
Tingkat kesadaran ramah lingkungan komunitas Gondolayu juga didukung oleh tingkat solidaritas antarsesama warga yang cukup baik sehingga memudahkan pemerintah dan LSM untuk melaksanakan program ramah lingkungan.
Sebagian besar masyarakat di komunitas bisnis Jalan Malioboro justru tidak memiliki kepedulian terhadap lingkungan, karena keterbatasan waktu untuk memperbaiki lingkungan. Meskipun demikian, beberapa anggota masyarakat ada juga yang membuat taman di atas bangunan (roof garden). Sementara, kearifan budaya ramah lingkungan di lingkungan Keraton Yogyakarta lebih didasarkan atas pengabdian para abdi dalem terhadap keraton. Mereka secara rutin membersihkan lingkungan keraton karena hal itu adalah kewajiban dari tugas yang mereka lakukan.
YOGYAKARTA - Sebuah komunitas sejatinya tidak hanya meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berpikir rasional anggotanya, tetapi juga meningkatkan kesadaran ramah lingkungan.
Demikian hasil penelitian Kepala Bidang Pusat Penataan Lingkungan dan Peningkatan Kapasitas, Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) Regional Jawa Tasdiyanto dalam ujian promosi doktor ilmu lingkungan di Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu, 2 Juni, kemarin.
Tasdiyanto melakukan penelitian terhadap empat komunitas masyarakat di Yogyakarta, yaitu komunitas Keraton Yogyakarta, komunitas berpendidikan di Bulaksumur, komunitas bisnis di Malioboro, dan komunitas kampung Gondolayu Lor. Hasil penelitian Tasdiyanto yang mengantarnya lulus dengan predikat cum laude menunjukkan, komunitas berpendidikan di kompleks dosen UGM, Bulaksumur, terbukti meningkatkan kesadaran untuk peduli terhadap lingkungan. Sebagian besar anggota komunitas ini adalah masyarakat berpendidikan yang memiliki pengetahuan tentang lingkungan. Di komunitas ini beragam inovasi muncul, dan taman yang ada pun sangat terawat.
Pada komunitas kampung Gondolayu Lor, kesadaran tentang lingkungan menjadi kebutuhan masyarakat setempat akibat semakin sempitnya ruang untuk membuang sampah. Sebelumnya, komunitas ini membuang sampah di sungai. Setelah ada penyadaran dan program dari pihak luar, komunitas kampung akhirnya bisa lebih peduli dengan lingkungannya. "Tidak heran, di Gondolayu banyak ditemukan tempat pengolahan sampah menjadi barang yang bermanfaat, seperti produk tas dan barang lainnya," papar Tasdiyanto.
Tingkat kesadaran ramah lingkungan komunitas Gondolayu juga didukung oleh tingkat solidaritas antarsesama warga yang cukup baik sehingga memudahkan pemerintah dan LSM untuk melaksanakan program ramah lingkungan.
Sebagian besar masyarakat di komunitas bisnis Jalan Malioboro justru tidak memiliki kepedulian terhadap lingkungan, karena keterbatasan waktu untuk memperbaiki lingkungan. Meskipun demikian, beberapa anggota masyarakat ada juga yang membuat taman di atas bangunan (roof garden). Sementara, kearifan budaya ramah lingkungan di lingkungan Keraton Yogyakarta lebih didasarkan atas pengabdian para abdi dalem terhadap keraton. Mereka secara rutin membersihkan lingkungan keraton karena hal itu adalah kewajiban dari tugas yang mereka lakukan.
Rupiah Melemah 1,52%
Wahyu Daniel - detikFinance
Jakarta - Nilai tukar rupiah mengalami depresiasi sebesar 1,52% pada bulan Mei 2010 dari Rp 9.167/US$ menjadi Rp 9.028/US$ pada bulan April 2010. Akibat arus keluar dana asing yang cukup deras sepanjang bulan itu.
Demikian disampaikan Bank Indonesia (BI) dalam laporan Tinjauan Kebijakan Moneter yang dikutip, Jumat (4/6/2010).
Pada akhir bulan, rupiah ditutup melemah 1,77% ke level Rp 9.175/US$ dari penutupan bulan sebelumnya. Dengan perkembangan tersebut, pergerakan nilai tukar rupiah sejak awal tahun hingga Mei 2010 secara rata-rata tercatat sebesar Rp 9.192/US$. Pelemahan rupiah tersebut juga dibarengi dengan fluktuasi yang meningkat menjadi 0,69%.
Kecenderungan penguatan rupiah yang telah berlangsung sejak awal tahun 2010 tertahan akibat arus modal keluar portofolio asing. Kuatnya tekanan dari pasar keuangan global terkait krisis utang dan defisit fiskal di beberapa negara kawasan Eropa memicu perilaku risk aversion terhadap aset negara emerging markets termasuk Indonesia.
"Dalam kondisi seperti ini, positifnya fundamental ekonomi Indonesia disertai dengan relatif menariknya imbal hasil investasi masih belum mampu menahan aliran dana asing keluar dari pasar keuangan domestik," kata laporan tersebut.
Pembalikan arus modal asing akibat menurunnya risk appetite investor telah memicu depresiasi rupiah yang cukup tajam. Beralihnya investor ke instrumen berkualitas tinggi (flight to quality) seperti aset berdenominasi dolar AS berdampak pada penguatan mata uang dolar AS.
Jakarta - Nilai tukar rupiah mengalami depresiasi sebesar 1,52% pada bulan Mei 2010 dari Rp 9.167/US$ menjadi Rp 9.028/US$ pada bulan April 2010. Akibat arus keluar dana asing yang cukup deras sepanjang bulan itu.
Demikian disampaikan Bank Indonesia (BI) dalam laporan Tinjauan Kebijakan Moneter yang dikutip, Jumat (4/6/2010).
Pada akhir bulan, rupiah ditutup melemah 1,77% ke level Rp 9.175/US$ dari penutupan bulan sebelumnya. Dengan perkembangan tersebut, pergerakan nilai tukar rupiah sejak awal tahun hingga Mei 2010 secara rata-rata tercatat sebesar Rp 9.192/US$. Pelemahan rupiah tersebut juga dibarengi dengan fluktuasi yang meningkat menjadi 0,69%.
Kecenderungan penguatan rupiah yang telah berlangsung sejak awal tahun 2010 tertahan akibat arus modal keluar portofolio asing. Kuatnya tekanan dari pasar keuangan global terkait krisis utang dan defisit fiskal di beberapa negara kawasan Eropa memicu perilaku risk aversion terhadap aset negara emerging markets termasuk Indonesia.
"Dalam kondisi seperti ini, positifnya fundamental ekonomi Indonesia disertai dengan relatif menariknya imbal hasil investasi masih belum mampu menahan aliran dana asing keluar dari pasar keuangan domestik," kata laporan tersebut.
Pembalikan arus modal asing akibat menurunnya risk appetite investor telah memicu depresiasi rupiah yang cukup tajam. Beralihnya investor ke instrumen berkualitas tinggi (flight to quality) seperti aset berdenominasi dolar AS berdampak pada penguatan mata uang dolar AS.
Langganan:
Postingan (Atom)