Wahyu Daniel - detikFinance
Jakarta - Nilai tukar rupiah mengalami depresiasi sebesar 1,52% pada bulan Mei 2010 dari Rp 9.167/US$ menjadi Rp 9.028/US$ pada bulan April 2010. Akibat arus keluar dana asing yang cukup deras sepanjang bulan itu.
Demikian disampaikan Bank Indonesia (BI) dalam laporan Tinjauan Kebijakan Moneter yang dikutip, Jumat (4/6/2010).
Pada akhir bulan, rupiah ditutup melemah 1,77% ke level Rp 9.175/US$ dari penutupan bulan sebelumnya. Dengan perkembangan tersebut, pergerakan nilai tukar rupiah sejak awal tahun hingga Mei 2010 secara rata-rata tercatat sebesar Rp 9.192/US$. Pelemahan rupiah tersebut juga dibarengi dengan fluktuasi yang meningkat menjadi 0,69%.
Kecenderungan penguatan rupiah yang telah berlangsung sejak awal tahun 2010 tertahan akibat arus modal keluar portofolio asing. Kuatnya tekanan dari pasar keuangan global terkait krisis utang dan defisit fiskal di beberapa negara kawasan Eropa memicu perilaku risk aversion terhadap aset negara emerging markets termasuk Indonesia.
"Dalam kondisi seperti ini, positifnya fundamental ekonomi Indonesia disertai dengan relatif menariknya imbal hasil investasi masih belum mampu menahan aliran dana asing keluar dari pasar keuangan domestik," kata laporan tersebut.
Pembalikan arus modal asing akibat menurunnya risk appetite investor telah memicu depresiasi rupiah yang cukup tajam. Beralihnya investor ke instrumen berkualitas tinggi (flight to quality) seperti aset berdenominasi dolar AS berdampak pada penguatan mata uang dolar AS.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar