KOMPAS/AYU SULISTYOWATI
Pasar Tradisional Sukawati, Gianyar
Sumber : ANT
DENPASAR, KOMPAS.com - Dinas Kehutanan Provinsi Bali mengembangkan tanaman kayu lokal khusus untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri kecil dan kerajinan rumah tangga, khususnya patung.
"Tanaman kayu jenis mahoni, bentawas, trembesi, dan panggal buaya kini menjangkau lahan seluas 583 hektar," kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Buana di Denpasar, Senin.
Ia menuturkan, lokasi pengembangan tanaman kayu khusus untuk pembuatan patung itu dilakukan di wilayah Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Buleleng. Penanaman pada lahan hutan produksi tersebut menerapkan sistem tumpang sari, yakni dipadu dengan tanaman jagung, ketela, dan aneka jenis kacang-kacangan.
Dengan cara itu, petani memperoleh penghasilan dari pengembangan palawija, sebelum kayunya bisa dipanen. Agung Buana menjelaskan, pengembangan kayu unggulan lokal Bali hingga bis a dipanen membutuhkan waktu lebih dari sepuluh tahun.
Oleh sebab itu, jika penanaman dilakukan secara berkesinambungan pada setiap jengkal tanah yang kosong akan bisa melakukan panenan untuk memenuhi bahan baku industri patung. Bali membutuhkan bahan baku kayu untuk industri patung dalam jumlah cukup banyak setiap tahun, selama ini mendatangkan kayu dari sejumlah daerah di Indonesia.
Oleh sebab itu, dengan mengembangkan kayu lokal di berbagai tempat milik masyarakat, diharapkan kayu bahan baku patung dari luar Bali secara bertahap bisa dikurangi. Kondisi itu akan memberikan dampak positif terhadap upaya meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya yang bermukim di sekitar kawasan hutan, tutur Agung Buana berharap.
0 komentar:
Posting Komentar