JAKARTA - Perum Bulog terpaksa menolak sekira 60 ribu ton beras petani karena kadar airnya lebih dari 20 persen. Penolakan ini sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2009 yang mensyaratkan beras yang diterima Bulog kadar airnya tidak lebih dari 20 persen.
Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengakui rendahnya realisasi angka pengadaan tahun ini antara lain disebabkan oleh masih besarnya penolakan gabah dan beras dalam negeri tahun ini yang mencapai 23 persen dari total pengadaan yang telah dilakukan atau sekira 60 ribu ton setara beras.
“Kalau kadar airnya tinggi kita terima, akan mengakibatkan daya tahan beras lebih pendek. Akibatnya yang dirugikan adalah konsumen dalam hal ini rakyat miskin karena beras ini nantinya untuk raskin,” kata Sutarto di Jakarta, Senin (12/4/2010).
Menurut Sutarto, harga gabah kering panen (GKP) di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) pada Maret 2010 jauh lebih sedikit dibanding Maret 2009. Jumlah kasus Maret 2010 sebanyak 154 kasus atau 20 persen dari 734 transaksi, sedangkan Maret 2009 adalah 338 kasus atau 32 persen dari 1.054 transaksi.
Mantan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian itu juga menjelaskan, berdasarkan angka ramalan I-2010 produksi GKP hanya akan meningkat sebesar 0,88 persen, lebih rendah dibanding peningkatan produksi di 2008 sebesar 5,54 persen dan 2009 sebesar 6,64 persen. “Situasi ini akan berpengaruh pada jumlah serapan Bulog,” katanya.
Sedangkan pengadaan gabah dan beras dalam negeri Bulog selama Januari-April 2010 sebanyak 337.871 ton setara beras dari kontrak 434.437 ton. Jumlah pengadaan Januari-April 2010 lebih rendah dari pengadaan Januari-April 2009 dan Januari-April 2008.
Hal ini disebabkan karena mundurnya musim panen raya dan rendahnya kualitas gabah di beberapa daerah. Adapun mundurnya panen raya ini, kata dia, disebabkan musim tanamnya juga mundur. “Kenapa musim tanam mundur? Karena akhir 2009 sampai pertengahan tahun ini kan kita terkena dampak el nino, walaupun sifatnya el nino lemah,” katanya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar