Senin, 12 April 2010
Harga Minyak Mentah Turun
NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak merosot pada Senin (12/4/2010) waktu setempat, untuk keempat sesi berturut-turut di New York, di bawah tekanan permintaan "yang biasa-biasa saja" di Amerika Serikat, konsumen energi terbesar di dunia.
Kontrak utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Mei, jatuh 58 sen menjadi 84,34 dollar AS per barrel setelah menguat di atas 85 dollar AS pada awal hari perdagangan.
Minyak mentah "Brent North Sea" di London untuk penyerahan Mei menyusut enam sen menjadi 84,77 dollar AS per barrel.
"Pasar minyak New York memiliki sesi "cukup sepi" karena harga melayang lebih tinggi dan lebih rendah," kata Antoine Halff dari Newedge Group.
"Mungkin salah satu yang terlihat hanya koreksi keuntungan dari dua minggu lalu," katanya.
Harga minyak terus mundur dari puncak yang tercapai Selasa lalu di atas 87 dollar AS untuk pertama kalinya sejak Oktober 2008.
Laporan mingguan stok minyak pemerintah AS, Rabu lalu, menunjukkan peningkatan cadangan minyak mentah untuk 10 minggu berturut-turut. "Pendulum sentimen sementara telah bergeser kembali ke arah skeptisisme bahwa permintaan tidak cukup pulih untuk mendukung harga saat ini," kata Mike Fitzpatrick dari MF Global.
"Laporan persediaan minggu lalu bisa, di terbaik, hanya dibaca sebagai indikasi pasar energi masih rapuh."
Dalam perdagangan sebelumnya, harga minyak memperoleh dorongan dari laporan pada Sabtu yang menunjukkan bahwa impor minyak tumbuh di China, konsumen energi terbesar kedua di dunia, sebesar 29 persen pada Maret dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
China mengimpor 4,98 juta barrel per hari, menurut data awal dari Administrasi Umum Bea Cukai, sedangkan impor bersih tersebut 20,8 juta metrik ton. "Harga minyak didukung oleh kekuatan data di China," kata analis Barclays Capital Sen Amrita.
"Kami mengharapkan pertumbuhan permintaan minyak China untuk menjadi penyumbang terbesar bagi pertumbuhan permintaan minyak dunia tahun ini pada 0,62 juta barrel per hari, hanya sedikit di bawah 0,9 juta barrel per hari pertumbuhan tahun-ke-tahun yang dicapai pada puncak goncangan permintaan minyak China pada 2004," kata Sen.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar